Teheran, - Militer Iran mengingatkan akan
merespons keras setiap pelanggaran wilayah udara yang dilakukan Amerika
Serikat. Hal ini disampaikan menyusul insiden penyerangan pesawat tak
berawak milik AS oleh dua jet tempur Iran pekan lalu.
Panglima
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Mayor Jenderal Mohammad Ali
Jafari mengatakan, dalam insiden itu, jet-jet tempur Iran berhasil
mengusir pesawat tanpa awak AS dari wilayah udara Iran.
Pemerintah
Iran bersikeras bahwa pesawat tak berawak AS tersebut telah melanggar
kedaulatan Iran dengan masuk ke wilayah udaranya. Namun pemerintah AS
menyatakan, pesawat tanpa awak tersebut berada di wilayah internasional
dan tengah melakukan misi pengintaian rutin.
"Sebuah pesawat tak
berawak milik musuh terbang di Teluk Persia. Pesawat mata-mata itu
berada di dalam wilayah udara Iran. Pesawat itu dengan sengaja atau
keliru, masuk ke wilayah udara Iran," cetus Jafari seperti dilansir Press TV, Senin (12/11/2012).
"Sistem
pertahanan udara Iran dan jet-jet tempur IRGC telah melakukan tugas
mereka dan memaksa pesawat itu keluar dari langit Iran. Yang jelas, jika
intrusi seperti itu terjadi lagi di masa depan, kami akan melindungi
wilayah udara kami," tegasnya.
Menurut Brigjen Amirali Hajizadeh,
komandan Divisi Udrara IRGC, saat kejadian tersebut, jet-jet tempur
Iran menembakkan tembakan-tembakan peringatan untuk mengusir pesawat tak
berawak AS tersebut.
Menurut Hajizadeh, pesawat mata-mata AS itu
dalam misi mengumpulkan informasi intelijen tentang minyak dan ekonomi
sekitar Pulau Khark di Iran selatan.
Sebelumnya, Pentagon
menyampaikan bahwa pesawat tanpa awak AS diserang dua pesawat tempur
Iran saat tengah melakukan misi rutin namun rahasia di atas wilayah
Teluk Persia, sekitar 16 mil laut dari lepas pantai Iran. Pentagon
bersikeras bahwa pesawatnya berada di wilayah udara internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar